LP2M IAI Uluwiyah Mojokerto Perkuat Kolaborasi Riset dengan 35 Perguruan Tinggi Jawa-Bali


Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyah Mojokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia melalui langkah strategis yang visioner. Pada 18 Januari 2025, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAI Uluwiyah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan 35 perguruan tinggi di wilayah Jawa dan Bali. Kegiatan yang berlangsung di Universitas KH. Mukhtar Syafaat Banyuwangi ini menandai babak baru dalam pengembangan riset, publikasi, dan pengabdian masyarakat yang sinergis.
Ketua LP2M IAI Uluwiyah Mojokerto, Dr. Muhammad Ahmad Fulka Sa’dibih, S.HI., M.Pd.I, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang lebih dinamis dan kompetitif. Pak Fulka menjelaskan bahwa MoU ini tidak hanya menjadi simbol formal, tetapi juga manifestasi komitmen untuk meningkatkan kualitas riset dan publikasi ilmiah yang dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional. “Kami percaya bahwa sinergi ini akan membuka peluang besar untuk menghasilkan inovasi dan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.Rektor IAI Uluwiyah Mojokerto, Dr. Hj. Nining Khurrotul Aini, S.Pd.I., S.T., M.S.I., juga menyampaikan antusiasme yang sama. Bu Rektor menyatakan bahwa kerja sama dengan perguruan tinggi ternama, seperti Universitas KH. Mukhtar Syafaat Banyuwangi, UNIKHAMS Jember, Universitas Nahdlatul Ulama Pasuruan, Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo, dan lainnya, merupakan bagian dari strategi besar IAI Uluwiyah untuk mentransformasi diri menjadi universitas kelas dunia. “Melalui kolaborasi ini, kami optimis bahwa riset-riset yang dihasilkan tidak hanya relevan secara akademik, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial di masyarakat,” tutur Bu Nining dengan penuh keyakinan.
Kolaborasi yang dimulai melalui MoU ini akan segera ditindaklanjuti dengan Memorandum of Agreement (MoA) yang lebih terperinci. Sekretaris LP2M, Rinda, M.Pd., menjelaskan bahwa MoA tersebut akan menjadi panduan implementasi program-program bersama, termasuk riset lintas institusi, publikasi bersama di jurnal internasional, serta pengabdian masyarakat berbasis inovasi. Rinda menegaskan bahwa program-program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas akademik dan membuka jalan bagi solusi inovatif yang sesuai dengan kebutuhan zaman.


Forum Komunikasi Dosen Peneliti (FKDP) turut berperan penting dalam memfasilitasi terwujudnya kolaborasi ini. Acara penandatanganan MoU juga diwarnai dengan diskusi para pimpinan perguruan tinggi yang membahas berbagai gagasan strategis, seperti penguatan jaringan akademik, peningkatan kualitas riset nasional, dan penciptaan solusi berbasis penelitian untuk berbagai tantangan sosial.
Lebih dari sekadar kerja sama akademik, kolaborasi ini diharapkan menjadi katalis perubahan bagi pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi. Dengan terjalinnya sinergi antara IAI Uluwiyah Mojokerto dan 35 perguruan tinggi di Jawa dan Bali, harapan besar pun disematkan untuk menciptakan inovasi yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Kolaborasi yang dilakukan LP2M ini menjadi bukti nyata komitmen IAI Uluwiyah Mojokerto untuk tidak hanya menjadi institusi pendidikan yang berorientasi akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang relevan dan berdampak bagi kemajuan bangsa. Semangat ini diharapkan terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya untuk bersinergi dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik.
(FLK)

Related Posts

Leave a Reply